BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Belajar pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku terjadi setelah kegiatan belajar
dilalui dengan berbagai proses, seperti mendengar, mengamati, melihat dan
sebagainya. SPPKB merupakan setrategi pembelajaran yang menekankan kepada
kemampuan berpikir siswa. Dalam SPPKB,
materi pelajaran tidak disajikan begitu saja ke pada siswa. Akan tetapi, siswa
dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses
dialogis yang terus-menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
Walaupun tujuan SPPKB sama dengan strategi
pembelajaran inkuri , yaitu agar siswa dapat mencari dan menemukan materi
pelajaran sendiri, akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Perbedaan tersebut terletak pada pola pola pembelajaran yang di gunakan. Dalam
proses pembelajaran SPPKB, guru memanfaatkan pengalaman siswa sebagai titik
tolak berpikir, bukan teka-teki yang harus dicari sendiri jawabanya seperti
dalam pola inkuri.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan SPPKB
dan bagai mana karakteristiknya?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan SPPKB?
3. Apa dasar pertimbangan pemilihan SPPKB?
4. Bagai mana upaya dalam pemecahan SPPKB?
5. Apa saja tahapan-tahapan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan
SPPKB?
C.
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik SPPKB.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan SPPKB.
3. Untuk mengetahui apa saja dasar pertimbangan pemilihan SPPKB.
4. Untuk mengetahui upaya pemecahan masalah SPPKB.
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN
BERPIKIR (SPPKB) DAN UPAYA PEMECAHANNYA
A.
PENGERTIAN SPPKB
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang bertumpu kepada
pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta – fakta atau
pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Dalam
SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik. Akan
tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri melalui proses dialog
dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.
Menurut Zubaidah
(2007:35) dengan memberdayakan kemampuan berpikir melalui pertanyaan, di
samping siswa aktif menjawab pertanyaan ternyata hal tersebut memicu timbulnya
pertanyaan – pertanyaan baru. Pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam pikiran
siswa tersebut menunjukkan bahwa semakin berkembangnya penalaran siswa.
Sedangkan menurut Wahyana
(1986:62) salah satu bentuk komunikasi adalah bentuk verbal, memberi informasi,
bertanya dan mendengar. Dengan suatu pertanyaan guru, siswa dapat belajar
berpikir dengan cara berpikir, memperoleh kesempatan untuk belajar kreatif
supaya menjadi kreatif, dan menjadi sensitif karena kemampuannya.
Terdapat
beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas :
a. SPPKB adalah model pembelajaran yang
bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin
dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi
pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan
ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.
b. Telaah fakta-fakta sosial atau
pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya
pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam
kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan
hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan
anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan
anak.
Strategi pembelajaran kemampuan berpikir merupakan
model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan
kemampuan berpikir siswa. Strategi tersebut bukan hanya sekedar model
pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan memahami berbagai
data,fakta atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta dan konsep tersebut
dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan berpikir siswa dalam
menghadapi dan memecahkan masalah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir adalah
strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa dengan
pemberian pertanyaan – pertanyaan yang memacu anak untuk berpikir sehingga
dapat menemukan konsep sendiri.
B.
KARAKTERISTIK
SPPKB
SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara
penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak
mengharapkan siswa sebagai obyek belajar yang hanya duduk mendengarkan
penjelasan guru, kemudian mencatat yang berhubungan dengan penguasaan materi
pelajaran dan mencatat untuk dihafalkan.
Sebagai
strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir,
SPPKB pada dasarnya memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai berikut:
a. Proses
pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan mental siswa
secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang membiarkan siswa untuk
pasip atau sekedar mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru,
tetapi menginginkan agar siswa aktif
dalam aktivitas proses berpikir. Setiap
kegiatan belajar yang berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur oleh
otak. Karena Pembelajaran disini adalah peristiwa mental bukan peristiwa
behavioral yang lebih menekankan aktivitas fisik.
Berkaitan dengan karakteristik tersebut, maka dalam proses implementasi
SPPKB perlu diperhatikan hal-hal :
a) Jika belajar tergantung pada
bagaimana informasi diproses secara mental, maka proses kognitif siswa harus
menjadi kepedulian pertama para guru.
b) Guru harus mempertimbangkan tingkat
perkembangan kognitif siswa ketika merencanakan topik yang harus dipelajari
serta metode apa yang digunakan.
c) Siswa harus mengorganisasi yang
mereka pelajari. Dalam hal ini guru harus membantu agar siswa belajar untuk
melihat hubungan antarbagian yang dipelajari.
d) Guru harus dapat membantu siswa
belajar dengan memperlihatkan bagaimana gagasan baru berhubungan dengan
pengetahuan yang telah mereka miliki.
e) Siswa harus secara aktif merespons apa yang
mereka pelajari.
b. SPPKB dilaksanakan
dalam situasi dialogis dan proses tanya
jawab secara terus- menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab
itu diarahkan untuk mengembangkan daya pikir siswa akan masalah yang diajukan,
sehingga siswa menjadi memiliki pandangan tersendiri atas solusi atau cara
pemecahan masalah yang telah diberikan, yang pada gilirannya kemampuan berpikir
itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruks
sendiri.
c. SPPKB
menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses
belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil
belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi
pembelajaran baru.
C.
TAHAP
PELAKSANAAN SPPKB
Adapun tahap pelaksanaan SPPKB ini
memiliki 3 garis besar tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
akhir. Untuk lebih jelasnya akan di jabarkan sabagai berikut:
a.
Kegiatan awal
a)
Tahap orientasi
Pada tahap ini guru
mengondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran Tahap
orientasi dilakukan dengan, pertama penjelasan tujuan yang harus dicapai, baik
tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran, maupun tujuan yang
berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus
dimiliki oleh siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan
siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
b)
Tahap Pelacakan
Tahap pelacakan
adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa
sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan
inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman
apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan
dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana
ia harus mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.
b. Kegiatan Inti
a)
Tahap Konfrontasi
Tahap konfrontasi
adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat
kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa
pada tahapan ini, guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang
memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai dengan
tema atau topic itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan dasar
atau pengalaman siswa.Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar
siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.
b)
Tahap inkuiri
Tahap inkuiri adalah
tahapan terpenting dalam Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir.
Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan
inkuiri siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh sebab itu
guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
gagasan dalam upaya penecahan persoalan.
c. Kegiatan akhir
a)
Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi
adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada
tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan
topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog guru membimbing
agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar
topik yang dipermasalahkan.
b)
Tahap Treatment
Tahapan dimana guru
mengadakan perbaikan pada siswa yang belum bisa menyimpulkan hasil kegiatan
inkuiri.
c)
Tahap Transfer
Tahap transfer adalah
tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap
transfer dimaksudkan agar agar siswa mampu menstransfer kemampuan berpikir
setiap siswa, untuk memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru
memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan.
D.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SPPKB
Setiap strategi pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan, begitu juga dengan SPPKB. Karena sebuah strategi tidak dapat
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kelebihan dan kekurangan dalam
SPPKB adalah sebagai berikut:
a.
Kelebihan SPPKB
a)
Melatih daya pikir siswa dalam penyelesaiaan masalah
yang ditemukan dalam kehidupannya.
b)
Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang
disajikan oleh guru.
c)
Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam proses
pembelajaran
d)
Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa
dengan berbagai media yang ada.
b. kekurangan SPPKB
a)
SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak,
sehingga jika waktu pelajaran singkat maka tidak akan berjalan dengan lancar.
b)
Siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah akan
kesulitan untuk mengikuti pelajaran, karena siswa selalu akan diarahkan untuk
memecahkan masalah-masalah yang diajukan.
c)
Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan
SPPKB, akan membuat proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sebagai mana
seharusnya, sehingga tujuan yang ingin
dicapai tidak dapat terpenuhi.
d)
SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah
yang sesuai dengan karakteristik SPPKB itu sendiri.
E.
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN SPPKB
Berbagai pertimbangan
yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran yang akan dilakukan
diantaranya pertimbangan yang berhubungan dengan :
a. Tujuan yang ingin dicapai
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan
dengan tujuan yang ingin dicapai. diantaranya apakah tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif atau psikomotor?
bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah
tingkatnya tinggi atau rendah? Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan
keterampilan akademis? Jika pelajaran yang hanya mementingkan pembentukan fisik
seperti pelajaran olah raga, maka tidak sesuai dengan tujuan dari SPPKB.
b. Bahan atau materi pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan
dengan bahan atau materi pembelajaran diantaranya apakah materi pelajaran itu
berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu?, apakah untuk mempelajari
materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak? apakah
tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
c. Siswa
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan
dengan siswa diantaranya apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat
kematangan siswa?, apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat
dan kondisi siswa? Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya bahasa
belajar siswa?
F.
UPAYA
PEMECAHAN MASALAH SPPKB
Pemecahan masalah bisa dilakukan dengan meningkatkan
neokorteks peserta didik.
a.
Meningkatkan
daya neokorteks
Neokorteks adalah bagian dari otak manusia yang
dikenal dengan otak berpikir. Neokorteks terbagi atas dua bagian yaitu otak
kiri dan kanan. Neokortek adalah bagian otak yang menyimpan kecerdasan yang
lebih tinggi seperti, penalaran, berpikir secara intelektual, pembuat
keputusan, bahasa, perilaku yang baik, kendali motorik sadar dan penciptaan
gagasan. Neokorteks merupakan bagian dari otak mansuia yang memiliki manfaat luar biasa dalam
kehiduan manusia. Neokorteks yang banyak menyimpan berbagai macam
kecerdasan tidak sepenuhnya digunakan manusia. Dan di dalam neokorteks tempat
informasi yang diterima oleh panca indra manusia, misalnya ketika mata melihat
sebuah sesuatu hal yang aneh neokorteks akan bekerja untuk menganalisisnya.
b.
Meningkatkan Kecerdasan Mutiple intelegensi
Mutiple intelegensi (MI) Dalam Frames of Mind
Mendifinisikan enam jenis intelegensi atau kerangka pikiran yang masing-masing
berbeda,dapat di telusuri hingga bagian terpisah dari otak manusia.Sebelumnya
di kenal dengan bakat,kecakapan,kapasitas, kemampuan, atau kekuatan
manusia,tetapi tidak di sebut intelegensi (kecerdasan).
G.
TAHAPAN
MEMECAHKAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN SPPKB
Penyelesaian melalui SPPKB akan terlihat pada tahapannyaseperti yamg diterangkan sebelumnya, antara lain:
a.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Orientasi
Di mulai dari mengidentifikasi
karekteristik peserta didik dalam kelas yang beraneka ragam membuat pendidik
mengunakan analisis, urutan (fungsi otak kiri) untuk mendekati peserta didik.
Hal ini bertujuan agar solusi mendekati yang didapatkan dengan menggunakan
logika (fungsi otak kiri) akan membuat pendidik mengerti dengan apa yang
diinginkan oleh peserta didik. Ketika peserta didik sudah didekati, pendidik
akan mereview kembali dengan data-data yang sudah dimilikinya. Jika terkendala
dengan solusi yang digunakan, maka pendidik akan mencari solusi yang lain.
Menganalisis karakteristik
peserta didik bertujuan agar peserta didik merasa dekat, sehingga peserta didik
akan merasa materi yang diberikan untuk dirinya sendiri dan berguna untuk
kehidupannya. Semua ini akan meningkatkan emosi positif peserta didik. Emosi
positif memiliki dampak yang bagus dalam pembelajaran, karena hati yang senang
dan otak yang tenang membuat pelajaran yang sulit akan menjadi lebih mudah.
b. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap Pelacakan
Mencoba mengingat masa lalu adalah salah satu cara
meningkatkan kinerja otak manusia, karena otak manusia selalu berpikir dan
terlatih berpikir untuk mengingat pristiwa yang pernah terjadi. Pelacakan
pristiwa yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang dilakukan pendidik
adalah hal yang menggabungkan logika, dan analaisis.
Ketika peserta didik diminta
mengingat kembali apa yang pernah terjadi. Ketika itu peserta didik menggunakan beberapa fungsi otak.
Jadi yang harus dilakukan
pendidik pada tahap pelacakan ini adalah membuat otak peserta didik mengingat
kembali peristiwa yang dilaluinya yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
akan dipelajari. Kemudian dilakukan dialog, di mana dialog tersebut bisa
membuat perasaan peserta didik menjadi senang atau sedih sehingga apa yang akan
terjadi nantinya lama disimpan di dalam otak. Kedua pelakuan tersebut adalah
suatu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir di belahan otak kanan peserta
didik.
c.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Konfrontasi
Pada tahap ini, pendidik
memikirkan permasalahan yang berbeda dengan materi pelajaran yang sama.
Palaksanaanya bisa dilakukan dengan bermain. Kegiatan yang dilakukan dengan
bermain adalah salah satu meningkatkan kinerja otak kanan, karena bermain
merupakan hal yang paling menyenangkan (berhubungan dengan perasaan).
Ketika peserta didik melakukan
kegiatan yang diminta guru, rasa penasaran akan muncul. Rasa penasaran ini
salah satu meningkatkan kinerja otak kiri dan kanan.
d.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Inkuiri
Tahap ini peserta didik akan
diarahkan untuk berpikir logis dan dapat menganalisis setiap permasalahan yang
diberikan oleh pendidik, sehingga peserta didik dapat belajar berpikir kritis.
Jika peserta didik sudah dapat berpikir kritis akan memudahkan dalam mencari
solusi. Sama dengan tahap konfrontasi, pada tahap ini fungsi otak kiri akan
berkerja.
e.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Akomodasi
Tahap ini adalah tahap yang menggabungkan fungsi
masing-masing belahan neokorteks, contoh saja: dalam menggunakan bahasa sendiri
untuk mencatat di buku catatan, memberikan aneka warna, bentuk, kreatifitas
(fungsi otak kanan) untuk memudahkan mengingat catatan yang dibuat.
Pada tahap ini fungsi otak kiri juga akan dilatih
dengan menggunakan urutan pristiwa yang dialami, menyimpulkan apa yang menjadi,
mengananlisis setiap yang ditemukan dengan diskusi kelas, dan logika peserta
didik akan menyimpulkannya.
f.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Transfer
Pada tahap ini, pendidik akan
memberikan tugas tentang permasalahan yang ada kaitannya dengan materi yang
sudah dipelajari. Otak kanan dan kiri peserta didik akan berpikir untuk
meyelesaikan tugas yang diberikan pendidik. Analisis, logika berpikir sangat
diperlukan dan kreatifitas peserta didik akan nampak dengan masalah yang baru ditemukannya.
Keenam tahap di atas pada
dasarnya untuk melatih kinerja neokorteks
peserta didik, karena jika neokorteks
peserta didik terlatih itu sama saja dengan meningkatkan kemampuan berpikir.
Meningkatkan kemampuan berpikir itu sama dengan meningkatkan kinerja neokorteks.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi
pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui
telaah fakta – fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan
masalah yang diajukan.
SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini
sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai obyek belajar
yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencatat yang
berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran dan mencatat untuk dihafalkan. SPPKB
merupakan strategi pembelajaran yang mana tujuan akhir dari pembelajarannya
adalah siswa terlatih mengungkapkan ide-ide untuk memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan. Tidak hanya memecahkan permasalahan,
siswa juga terlatih dalam berpikir kritis dan kreatif.
B.
KRITIK DAN SARAN
Dalam pemilihan strategi ini guru seharunya
memperhatikan keadaan siswa baik dalam bentuk kecerdasannya maupun lingkungan
sekitar. Guru sebaiknya menguasai strategi ini sebelum menerapkannya, karena
stragi yang baik tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dibekali dengan
kemampuan yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
http://zuardey.blogspot.com/2012/05/strtegi-pembelajaran-peningkatan.html
smpnegeri1medan.blogspot.com/2011/08/strategi-pembelajaran-peningkatan.html?m=1
jawharie.blogspot.com/2010/11/stategi-pembelajaran-peningkatan.html?m=1